PERBEDAAN ASI DAN SUSU SAPI


v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:”Agency FB”; panose-1:2 11 5 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} @font-face {font-family:inherit; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-alt:”Times New Roman”; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:auto; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:”Trebuchet MS”; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Agency FB”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”; mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;} a:link, span.MsoHyperlink {color:blue; text-decoration:underline; text-underline:single;} a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed {color:purple; text-decoration:underline; text-underline:single;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:2038696877; mso-list-template-ids:1051739654;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; mso-ansi-font-size:10.0pt; font-family:Symbol;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}

TUGAS

Oleh :

ZULFIKAR TRIATMAJA

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

POLITEKNIK KENDARI

KENDARI

2009

zulfikar.kep08@gmail.com

Kolostrum,ASI dan Susu Sapi

Kolostrum dan Air Susu Ibu

Kolostrum
Kolostrum merupakan cairan seperti susu, encer, berwarna kuning, diekskresikan oleh kelenjar mammae beberapa hari sebelum atau sesudah proses kelahiran.

· Kolostrum mengandung lebih banyak mineral dan globulin serta lebih sedikit gula dan lemak dibandingkan dengan ASI yang berikutnya dihasilkan.
· Mengandung large fat globules yang disebut kolostrum corpuscle. Globul-globul ini dianggap sel-sel epitel yang mengalami degradasi lemak, sel-sel fagosit mononuclear yang mengandung cukup banyak lemak.
· Mengandung banyak antibody, immunoglobulin A yang melawan infeksi bakteri enteric pathogen.
· Mengandung resisten factor lainnya seperti pada milk makrofag, limfosit, lactoferin, lactoperoxidase, lysozymes.

ASI (Milk)
· Suspense lipid dan protein dalam larutan karbohidrat-mineral.
· Dihasilkan sekitar 600 ml ASI/hari.
· Major protein : α-lactalbumin, β-lactaglobulin,kasein.
· Asam amino essential berasal dari darah.
· Asam amino non essensial berasal dari darah dan disintesis di kelenjar mammae.
· Mengandung prolactin,EGF(Epidermal Growth Factor) untuk perkembangan intestinal mukosa.
· Mengandung vitamin kecuali vitamin K.
· Mengandung konsentrasi besi yang rendah.

Perbedaan ASI dan Susu Sapi :
– ASI mengandung konsentrasi rendah besi, tetapi besi dalam ASI lebih diarbsorbsi dengan baik oleh bayi daripada besi dalam susu sapi.
– Protein major pada ASI (lactalbumin) lebih mudah dicerna daripada protein major pada susu sapi (kasein).
– ASI jarang menyebabkan konstipasi.
– ASI mengandung banyak antibody yang membantu bayi melawan infeksi.
– Karbohidrat, lemak dan vit A pada ASI lebih tinggi daripada susu sapid an penting untuk pertumbuhan bayi.

Keuntungan ASI :
1. ASI mengandung banyak antibody yang mencegah infeksi.
IgA mencegah infeksi dari pathogen enteric, ASI juga melindungi bayi dari infeksi rotavirus, ASI juga mengandung limfosit B dan T.
2. ASI mengandung selenium yang mencegah karies pada gigi.
3. ASI mengurangi resiko atau melindungi bayi terhadap diabetes, gastroenteritis, diare, asthma,dll.
4. ASI meningkatkan kemampuan kognitif anak (diduga karena mengandung AA/DHA) dan membantu perkembangan saraf karena mengandung cystine,taurine dan methionine.

Kekurangan ASI :
ASI tergantung pada kondisi sng ibu. Apabila sang ibu sedang menjalani terapy dan menkonsumsi obat, maka akan berpengaruh pada produksi ASI.

KEUNGGULAN ASI DAN MANFAAT MENYUSUI

Keunggulan dan manfaat menyusui dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu: aspek gizi, aspek imunologik, aspek psikologi, aspek kecerdasan, neurologis, ekonomis dan aspek penundaan kehamilan.

1.Aspek Gizi.
Manfaat Kolostrum
Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare.
Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi.
Kolostrum mengandung protein,vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.
Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.

Komposisi ASI
ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut.
ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi/anak.
Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara Whei dan Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio Whei dengan Casein merupakan salah satu keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih banyak yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap. Sedangkan pada susu sapi mempunyai perbandingan Whey :Casein adalah 20 : 80, sehingga tidak mudah diserap.

Komposisi Taurin, DHA dan AA pada ASI
Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada retina mata.
Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA  dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya (precursor) yaitu masing-masing dari Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat).

2. Aspek Imunologik
ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi.
Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.
Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat  zat besi di saluran pencernaan.
Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.
Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu: Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi  saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.
Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.

3. Aspek Psikologik
Rasa percaya diri ibu untuk menyusui : bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih saying terhadap bayi akan meningkatkan produksi hormon terutama oksitosin yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASI.
Interaksi Ibu dan Bayi: Pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada kesatuan ibu-bayi tersebut.
Pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.

4. Aspek Kecerdasan
Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan system syaraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi.
Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.

5. Aspek Neurologis
Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.

6. Aspek Ekonomis
Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk makanan bayi sampai bayi berumur 4 bulan.. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula dan peralatannya.

7. Aspek Penundaan Kehamilan
Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).

Sumber: Buku Panduan Manajemen Laktasi: Dit.Gizi Masyarakat-Depkes RI,2001

1. ASI mengandung zat gizi paling sempurna untuk pertumbuhan bayi dan perkembangan kecerdasannya.
2. ASI mengandung kalori 65 kcal/100ml yang memberikan cukup energi bagi pertumbuhan bayi.
3.. Sebanyak 90 persen kandungan lemak ASI dapat diserap oleh bayi.
4. ASI dapat menyebabkan pertumbuhan sel otak secara optimal, terutama karena kandungan protein khusus, yaitu Taurin, selain mengandung laktosa dan asam lemak ikatan panjang lebih banyak dari susu sapi/kaleng.
5. Protein ASI adalah spesifik spesies sehingga jarang menyebabkan alergi untuk manusia.
6. ASI memberikan perlindungan terhadap infeksi dan alergi. Juga akan merangsang pertumbuhan sistem kekebalan tubuh bayi.
7. Pemberian ASI dapat mempererat ikatan batin antara ibu dan bayi. Ini akan menjadi dasar si kecil percaya pada orang lain, lalu diri sendiri, dan akhirnya bayi berpotensi untuk mengasihi orang lain.
8. ASI selalu tersedia, bersih, dan segar.
9. ASI jarang menyebabkan diare dan sembelit yang berbahaya.
10. ASI lebih ekonomis, hemat, sekaligus praktis.
11. ASI dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi.
12. ASI dapat membantu program Keluarga Berencana.
http://www.aatunhalu.co.cc

1.)Kelebihan ASI dibanding Susu Formula

Bayi yang diberi susu formula terancam obesitas. Kebanyakan susu formula berbasis susu sapi yang mengandung protein jauh lebih banyak dari protein manusia. Kita tahu bahwa hewan cenderung lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan manusia.

Tidak heran sebuah penelitian menyebutkan bahwa bayi yang mendapat ASI tidak segemuk bayi yang mendapat susu formula. Pertumbuhannya lebih bagus dan jarang sakit. Tidak sedikit bayi diare akibat susu formula karena gula susu sapi (laktosa) pada beberapa bayi.

Susu formula di pasaran kini banyak mengandung tambahan nutrisi berupa asam lemak seperti AA dan DHA yang dipercaya dapat mencerdaskan anak. Namun, bayi tidak memiliki kemampuan untuk mencerna semua zat gizi tersebut.

Pada bayi produksi enzim belum sempurna untuk dapat mencerna lemak, sedangkan dalam ASI sudah disiapkan enzim lipase yang membantu mencerna lemak, dan enzim ini tidak terdapat pada susu formula atau susu hewan.

Lemak yang ada pada ASI dapat dicerna maksimal oleh tubuh bayi dari pada lemak yang ada pada susu formula, sehingga tinja bayi susu formula lebih banyak mengandung makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuhnya.

Kemudian, di dalam ASI terkandung asam lemak esensial yang tidak didapat di dalam susu sapi atau susu formula. Asam lemak esensial ini dibutuhkan untuk pertumbuhan otak dan mata bayi, serta kesehatan pembuluh darah.

Di dalam ASI juga terkandung Vitamin C, sehingga bayi ASI tidak perlu mendapat suplemen vitamin C, vitamin C biasanya diberikan untuk bayi-bayi yang diberi susu formula. Zat Besi sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia sehingga tidak terserang anemia (kekurangan darh akibat defisinesi zat besi).

Saat dilahirkan bayi mempunyai persediaan cukup zat besi, tetapi itu kembali kepada ibunya, apakah saat hamil dia mempunyai persediaan zat besi yang cukup. Semua jenis susu mengandung sedikit zat besi sekitar 100ml, atau 0.5-0.7mg/i, namun perbedaannya zat besi yang ada pada ASI dapat dicerna maksimal sampai 50% oleh bayi, berbeda dengan zat besi yang ada pada susu hewan yang hanya 10% saja.

Pada tahun pertama kehidupannya, bayi sangat rentan terhadap penyakit, sehingga memerlukan perlindungan ekstra dari ibunya. ASI mengandung sel-sel darah putih dan sejumlah faktor anti-infektif yang membantu melindungi bayi dari infeksi. ASI juga mengandung antibodi terhadap berbagai infeksi yang pernah dialami ibu sebelumnya.

Sumber :http://haerudin.blog.friendster.com/2009/02/bagaimana-agar-anak-kita-sehat-dan-cerdas/

ASI (Air Susu Ibu), yang penuh manfaat dan sangat dibutuhkan oleh bayi mungil sebagai makanan utama di semester pertama kelahirannnya, justru banyak digantikan oleh para ibu-ibu dengan susu-susu kaleng dan susu-susu yang bukan berasal dari ibu atau seorang wanita. Seperti khalayaknya susu sapi akan berfungsi lebih optimal apabila diberikan kepada anak sapi, sama halnya dengan manusia, ASI akan lebih optimal dan lebih baik diberikan kepada bayi manusia dibandingkan dengan susu lain.

Namun masih banyak saja para ibu yang belum mengerti itu semua, mereka semua beranggapan bahwa susu-susu yang banyak mengandung DHA, AA, dan kandungan lain yang banyak ditawarkan oleh media dengan diming-imingi manfaat yang besar, yang lebih cocok dan sangat dibutuhkan untuk bayi mereka.

Hal itu dimungkinkan karena kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh para ibu tentang segala keajaiban nutrisi dan manfaat yang dimiliki oleh ASI. Dan juga salah satu yang menyebabkan sedikitnya ibu yang memberikan ASI (ekslusif) kepada bayinya karena adanya salah satu mitos yang menyebutkan bahwa apabila seorang ibu menyusui anaknya maka sang ibu tidak akan mendapatkan kondisi fisik dirinya sama seperti saat ia masih muda.

Karena hal-hal kecil seperti itulah yang menyebabkan masalah besar bagi para bayi. Dikatakan masalah yang besar karena sang bayi akan kehilangan dengan percuma banyak sekali manfaat yang ditawarkan oleh ASI, untuk kehidupannya, tidak hanya pada saat ia bayi dan balita, tapi juga sampai ia beranjak dewasa, remaja, dan sepanjang hidupnya.

Apa Itu ASI ?

ASI (Air Susu Ibu) merupakan sebuah cairan berwarna putih yang menyerupai susu, yang banyak sekali mengandung nutrisi, yang bersumber dari ibu, ketika ibu tersebut sedang hamil dan biasanya dikeluarkan pada saat bayi lahir.

Produksi air susu (laktasi) berasal dari sepasang kelenjar susu atau payudara ibu. Sebelum kehamilan, payudara hanya terdiri dari jaringan lemak (adiposa) serta suatu sistem berupa kelenjar susu dan saluran-saluran kelenjar atau duktus kelenjar yang belum berkembang.

Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu dirancang oleh mammotropin. Mammotropin merupakan hormon yang dihasilkan dari hipofisis ibu dan plasenta janin. Selaim mammotropin, ada juga sejumlah besar estrogen dan progesteron yang dikeluarkan oleh plasenta, sehingga sistem saluran-saluran kelenjar payudara tumbuh dan bercabang. Secara bersamaan kelenjar payudara dan jaringan lemak di sekitarnya juga bertambah besar.

Walaupun estrogen dan progesteron penting untuk perkembangan fisik payudara selama kehamilan, pengaruh khusus dari kedua hormon ini adalah untuk mencegah sekresi dari air susu. Sebaliknya hormon prolaktin mempunyai efek yang berlawanan, yaitu meningkatkan sekresi air susu. Hormon ini disekresikan oleh kelenjar hipofisis ibu dan konsentrasinya dalam darah ibu meningkat dari minggu kelima kehamilan sampai kelahiran bayi. Selain itu, plasenta mensekresi sejumlah besar somatomamotropin korion manusia, yang juga mempunyai sifat laktogenik ringan, sehingga menyokong prolaktin dari hipofisis ibu.

Macam-macam zat yang terkandung dalam ASI

Banyak sekali kandungan zat ataupun nutrisi yang terdapat dalam ASI dan sangat baik bagi buah hati kita, diantaranya adalah :

a) Kolostrum (susu jolong), Zat kekebalan yang dapat meningkatkan daya tahan anak terhadap penyakit yang cukup baik. cairan kuning kental yang muncul diawal-awal ASI keluar. Unutk itu begitu bayi keluar sebaiknya bayi langsung diberikan ASI meski spertinya ASI belum keluar, sebab sangat disayangkan apabila kolostrum ini merembes keluar dan terlewati oleh bayi.

b) Bakal DHA (Decosahexanoic Acid) dan AA (Arachidonic Acid), yang terdapat dalam lemak ASI, sekitar 90 % DHA-AA dari ASI dapat diserap oleh usus bayi dibandingkan dengan yang ada pada susu formula.

c) Immunoglobulin A (Ig. A), melumpuhkan bakteri E. coli dan berbagai virus dalam saluran pencernaan.

d) Laktoferin, sejenis protein, merupakan komponen zak kekebalan tubuh.

e) Lysosim, enzim pencernaan dapat membantu pencernaan , mencerna berbagai nutrisi dan kandungan zat imun (anti infeksi) lebih.

f) Leukosit / sel darah putih, mengandung antibodi pernafasan , antibodi saluran pernafasan dan antibodi jaringan payudara ibu.

g) Faktor bifidus, sejenis karbohidrat uang mengandung nitrogen.

h) Taurin, kandungan asam amino, berfungsi neuro-transmitte.

ASI Eksklusif

Alasan lain mengapa ibu tak memberikan ASI secara eksklusif kepada anaknya adalah karena produktivitas ASI ibu yang memang kurang. Sehingga ibu tersebut terpaksa memberikan susu sambungan kepada anaknya itu. Kondisi semacam itu memang cukup memprihatinkan.

Padahal, bila diberika ASI eksklusif, seorang ibu tidak harus membeli susu formula. Dan ditambah lagi dengan manfaat yang lainnya. Sebab, berbagai penelitian telah membuktikan jika bayi usia 0 – 6 bulan diberikan hanya ASI saja, pertumbuhannya jauh lebih baik dibanding bayi yang tidak mendapatkan ASI. Hal itu disebabkan karena di dalam ASI mengandung zat kekebalan yang dapat meningkatkan daya tahan anak terhadap penyakit yang cukup baik. Diantaranya, mengandung lemak, protein, karbohidrat, vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan bayi.

Manfaat ASI bagi Ibu dan Bayi

v Bagi Ibu

Sang Ibu juga mendapatklan manfaat dari ASI, diantaranya adalah :

• Mencegah terjadinya kurang darah atau anemia defisiensi zat besi. Dengan menyusui ekslusif selama enam bulan, akan berpengaruh terhadap penundaan haid. Dengan menunda timbulnya haid, ibu dapat menyimpan zat besi dan mencegah anemia defisiensi zat besi

• Mencegah perdarahan saat ibu baru saja usai melahirkan dan mempercepat involusi uterus (pengecilan rahim seperti semula). Hal ini disebabkan karena pada saat bayi lahir dan segera disusukan ke ibunya, maka rangsangan hisapan bayi pada payudara ibu akan diteruskan ke hipofisis pars posterior yang akan mengeluarkan hormon progesteron

• Mempercepat ibu kembali ke berat sebelum hamil.. Dengan menyusui, timbunan lemak pada tubuh ibu akan dipergunakan untuk pembentukan ASI sehingga berat badan ibu akan lebih cepat kembali ke berat sebelum hamil

• Mengurangi resiko terkena kanker payudara dan ovarium. Cukup banyak penelitian yang membuktikan bahwa ada korelasi antara infertilitas dan tidak menyusui dengan peningkatan risiko terkena kanker, baik itu kanker payudara ataupun kanker ovarium

• Mempererat jalinan kasih sayang dan hubungan emosional ibu dan anak

• Memiliki pengaruh emosional. Sebab dengan memberikan ASI juga mempunyai pengaruh emosional bagi ibu dan bayi

• Lebih murah dan hemat, karena biaya yang harus dikeluarkan selama sebulan untuk memberi susu formula ketimbang ASI yang murah dan lebih bagus nilai gizinya.

• Membuat hubungan seksual lebih hangat. Sebab, menyusui bayi akan mempercepat rahim untuk kembali ke bentuk semula. Sehingga hubungan seksual dengan pasangan pun akan lebih nikmat.

• Dapat menunda kehamilan. Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).

Melindungi ibu dari diabetes, dalam penelitian mengatakan ibu yang lebih lama memberikan ASI memiliki resiko lebih kecil mengidap diabetes. Hal itu disebabkan terjadinya metabolisme dalam tubuh ibu pada saat menyusui, perubahan metabolisme itu dapat membantu ibu menjaga tingkat gula darah tetap stabil dan membuat tubuh lebih sensitif pada hormon yang mengatur gula darah, yaitu insulin.

v Bagi Bayi

Sedangkan manfaat ASI bagi bayi diantaranya :

a. Untuk kesehatan:

• ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi.

Selama dalam kandungan bayi mendapatkan zat pelindung dari ibunya melalui plasenta. Setelah lahir, suplai zat pelindung ini terhenti digantikan ASI. Zat protektif seperti makrofag, limfosit, laktoferin, imunoglobulin, laktobasilus bifidus, dll dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi yag disebabkan bakteri, virus, ataupun jamur.

• Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.

• Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.

• Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.

• Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.

• Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.

• Dari aspek Neurologis. Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.

Mencegah anak mengalami obesitas (kegendutan).

b. Untuk Kecerdasan

• Perkembangan psikomotorik lebih cepat. Penelitian di Inggris mendapatkan bahwa bayi yang mendapat ASI, dua bulan lebih cepat kemampuan jalannya dibandingkan bayi yang diberi susu formula

• Menunjang perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif anak, daya ingat dan kemampuan bahasa pada anak yang mendapat ASI lebih tinggi dibandingkan bayi yang mendapat susu formula

• Kandungan Taurin-sejenis asam amino kedua terbanyak dalam ASI; berfungsi sebagai neuro-transmitte. Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada retina mata.

• Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA tersebut dapat dibentuk atau disintesa dari substansi pembentuknya (precursor), yaitu dari Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat).

• Ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.

Keunggulan ASI dibandingkan Susu Formula

Banyak sekali keunggulan ASI bila dibandingkan dengan susu formula yang banyak dijual dipasaran, sebetulnya teramat sangat disayangkan apabila para ibu dengan seenaknya memberikan dan mengutamakan susu formula dibandingakan dengan ASI.

Berikut diantaranya keunggulan ASI dibandingkan dengan susu formula :

  • Bayi yang diberikan ASI dibandingkan dengan yang diberikan susu formula akan 7 kali lebih jarang terkena radang paru-paru, dan 4 kali tidak terkena radang otak atau meningitis.
  • Komposisi ASI dapat berubah tiap waktu, tidak hanya setiap harinya, tapi setiap jam, menit bahkan setiap detiknya, dan uniknya perubahan komposisi ASI ini disesuaikan dengan kondisi bayi dan kebutuhan bayi, misalnya ketika bayi lapar, maka kandungan ASI akan lebih kental dan padat agar bayi kenyang, namun apabila bayi hanya haus, maka komposisi ASI cenderung lebih banyak mengandung mineral. Perubahan komposisi ASI juga berlaku pada keadaan bayi, semisalnya sedang sakit ataupun sehat. Sedangkan perubahan komposisi ini tdiak mungkin ditemukan dalam susu formula
  • Kandungan Docosahexanoic Acid (DHA) dalam ASI sangat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh bayi, dan kandungannya yang lebih lembut memungkinkan usus bayi dapat menyerapnya lebih optimal dan tidak membutuhkan energi banyak untuk mencernanya. Sedangkan dalam susu formula, kandungan DHA-nya berlebihan, sehingga akan membahayakan metabolisme tubuh bayi, sebab tubuh dipaksa untuk mengeluarkan asam lemak esensial.
  • Karena susu formula harus melalui proses pemanasan (menggunakan air panas) dalam proses pembuatannya. Akibatnya aktifitas enzim desaturase dan elongase yang memfatilisasi pembentukan DHA dalam tubuh secara otomatis hancur. Sedangkan ASI tidak mengalami proses pemanasan dalam pembuatannya.
  • Kelebihan DHA yang dikonsumsi dapat mengakibatkan perdarahan, mirip flek-flek berwarna kebiruan di kulit.
  • Setiap tetes ASI mengandung mineral dan enzim untuk pencegahan penyakit dan antibodi yang lebih efektif dibandingkan dengan kandungan yang terdapat dalam susu formula.
  • Anak yang diberi ASI tumbuh lebih cerdas, sehat, 16 kali jarang dirawat di Rumah Sakit dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula.
  • Tingkat IQ anak yang diberi ASI memiliki point 4.3 lebih tinggi daripada anak yang diberi susu formula pada usia 18 bulan. Memiliki 4-6 poin lebih tinggi pada usia 3 tahun, 8.3 poin lebih tinggi pada usia 8.5 tahun. Dan 12.9 poin pada usia 9.5 tahun.

Mendidik Bayi dengan ASI

ASI memang dapat menambah kecerdasan anak. Tapi ASI saja tak cukup untuk kecerdasan anak. Ibarat komputer, otak adalah hardwarenya, sedangkan pendidikan bagi anak adalah softwarenya. Jadi, jangan hanya salah satunya saja.

Saat ibu menyusui bayinya tak hanya memberikan makan pada bayi, tapi di dalamnya memiliki nilai-nilai pendidikan. Menyusui itu adalah sebuah pekerjaan pendidikan. Saat itu terjadi kontak emosi dan psikologis antara ibu dan anaknya. Sambil menyusui, seorang ibu akan membelai-belai, menyanyi atau pun melantunkan ayat-ayat suci yang akan merangsang otak kiri dan kanan bayi.

Saat menyusu pula, kelima panca indera bayi mencoba merasakan, mendengar, melihat, membaui apa yang ada di sekelilingnya. Bayi akan merasa sang ibu sedang berbicara padanya, menyayanginya. Makanya sangat berbeda antara anak yang diberi ASI dengan yang tidak. Anak yang diberi ASI akan tumbuh lebih cerdas dan sehat.

Selain lebih tinggi secara IQ, bayi ASI memiliki emotional quetient (EQ) dan spiritual quentient (SQ) yang baik. Syaratnya jangan hanya payudara yang diberikan tapi ibu harus proaktif mengekspresikan kasih sayang ibu pada bayi, begitu juga ayah. Bila ibu sibuk berkarir, ASI serta pendidikan tetap bisa diberikan. Perahlah ASI ibu, kemudian berikan dengan penuh kasih sayang oleh nenek atau pengasuh bayi. Memberikan ASI itu merupakan hak anak. Bayi yang sehat fisik, intelektual dan emosional, sang ibu turut menciptakan generasi sehat bagi bangsanya.

http://althafunnisa90.wordpress.com/2007/07/17/kaiya_althafunnisa/




Tinggalkan komentar